JAKARTA, EDITORIALINDONESIA.ID – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, hasil survei Arus Survei Indonesia (ASI) terkait peta elektoral dalam kontestasi 2024 menjadi gambaran jika masyarakat mulai mengenal kerja Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dalam penanganan pandemi, terutama pemulihan ekonomi nasional, selain sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Dalam temuan ASI, penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional memiliki dampak signifikan terhadap kenaikan elektabilitas Airlangga Hartarto. Hasil survei ASI yang dilakukan dalam periode 26 Agustus hingga 3 September 2021, elektabilitas Airlangga berada di angka 3,8 persen dalam kategori tingkat keterpilihan menteri.
Jika dibandingkan temuan survei Indikator Politik, periode 30 Juli hingga 4 Agustus, elektabilitas Airlangga berada di angka 1,1 persen.
“Hasil survei ASI menjadi gambaran jika publik mulai mengenal kerja Airlangga Hartarto. Karena itu, adanya peningkatan popularitas dan elektabilitas terhadap Airlangga Hartarto dapat terpotret,” kata Dedi saat dihubungi media, Rabu (8/9).
Menurut Dedi, peningkatan elektabilitas yang dialami Airlangga bisa disebabkan dua hal. Pertama, kebijakan pemulihan ekonomi lebih banyak diperhatikan masyarakat. Ini dampak strategi ekonomi Airlangga yang berhasil mengeluarkan Indonesia dari resesi.
“Hal ini membuat nama Airlangga dapat diingat publik, tentu karena keberhasilannya,” ungkap Dedi.
Alasan kedua, Dedi melanjutkan, banyak masyarakat mulai memahami jika beragam program Airlangga, termasuk vaksinasi nasional, mampu menekan sebaran pandemi secara nasional.
Ini pula yang membuat Pemerintah Malaysia berencana belajar dari Indonesia dalam upaya meredam pandemi Covid-19.
“Hal ini pula yang saya lihat membedakan Airlangga dengan tokoh populer lain. Kinerja penanganan pandemi saya rasa tetap menjadi faktor utama dalam keterpilihan calon potensial,” kata Dedi. (*)