Komunikasi Bukan Sekadar Bicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Sesi Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

waktu baca 2 menit
6

Yayasan Pusaka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan sesi berbagi inspiratif bertajuk “Check Your Communication Capability”, pada tanggal 3 Juni 2025 sebagai bagian dari program pengembangan kompetensi karyawan. Kegiatan berlangsung di Auditorium Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung dan menghadirkan dua pembicara ahli di bidang komunikasi.

Dalam sambutan
pembuka, Rosma Handayani, Direktur SDM & Umum PT KAI, menyoroti pentingnya
komunikasi dalam konteks kepemimpinan dan harmonisasi kerja.

“Komunikasi tidak
hanya menyampaikan pesan, tapi bagaimana kita menyelaraskan hati dan pikiran.
Keberhasilan seorang pemimpin lebih ditentukan oleh ide dan gagasan dalam berkomunikasi
menjaga kolaborasi tim, bukan hanya kemampuan teknis,” ungkapnya.

Sementara itu,
Joko Margono, Ketua Pengurus Yayasan Pusaka, menambahkan bahwa sesi ini
merupakan bagian dari program bulanan yang secara konsisten dilakukan untuk
pengembangan SDM internal.

“Kami secara
rutin mengadakan sharing session, dan hari ini menjadi sesi yang menarik karena
menyentuh aspek penting: komunikasi yang sering menjadi sumber persoalan di
berbagai level kerja,” tegasnya.

Sesi ini
menghadirkan Ika Sastrosoebroto, pakar komunikasi, yang mengupas aspek dasar
hingga tantangan komunikasi modern, seperti what is communication, why it’s
important, speak: voice/noise
, serta bagaimana teknologi bisa menjadi faktor
disruptif yang menantang dalam menyampaikan pesan.

Selain itu
menghadirkan Andri Nooriman, pakar branding  yang menyoroti dimensi psikologis dan strategi
komunikasi dengan pendekatan minds, moods, who’s the target, serta pentingnya
menyampaikan pesan at the right time.

Diskusi
berlangsung dinamis dan interaktif. Peserta diajak mengevaluasi kemampuan
komunikasi masing-masing, memahami konteks emosional dalam menyampaikan pesan,
hingga cara adaptasi terhadap perubahan teknologi yang memengaruhi pola
komunikasi di tempat kerja.

Dengan antusiasme
peserta yang tinggi, acara ini membuktikan bahwa komunikasi bukan sekadar alat
teknis, melainkan strategi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
sinergis, dan berorientasi pada pelayanan prima. (*)

Artikel ini juga tayang di vritimes

Unggulan

LAINNYA