Malam Ini, Airlangga Hartarto Bersama Ulama dan Habaib akan Gelar Haul Ki Ageng Gribig

waktu baca 3 menit
0 170

JAKARTA, EDITORIALINDONESIA.ID— Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, akan menghadiri acara haul dan sholawat dalam memperingati wafatnya leluhur, Ki Ageng Gribig, Kamis (23/9/2021) malam ini.

Leluhurnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu adalah ulama besar penyebar Islam di kawasan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Selama ratusan tahun sejak tahun 1600-an, Ki Ageng Gribig telah mewariskan tradisi yang disebut Saparan (bulan kedua penanggalan Jawa).

Masyarakat setempat juga mengenal dengan tradisi Ya Qowiyyu. Ya Qowiyyu sendiri diyakini berasal dari lantunan doa Yaa Qowiyyu, yaa aziz Qowwina wal muslimin, yaa qowiyyu warzuqna wal masulimin. Bacaan tersebut umum diamalkan sebagai doa memohon kekuatan.

Acara haul yang digawangi oleh Majelis Dzikir Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan KH Nusron Wahid digelar di area makam Ki Ageng Gribig, di Klaten, Jawa Tengah.

Pimpinan Majelis Dzikir Ahlul Hidayah, Nusron Wahid, mengatakan bahwa acara haul Ki Ageng Gribig juga akan dihadiri Pimpinan Majelis Ahbabul Musthofa Solo, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, dan Wakil Mudir ‘Aam Imdlodiyah Idaroh ‘Aliyah JATMAN, Habib Umar Al Muthohar.

Selain dua habaib itu, Nusron menjelaskan, acara haul Ki Ageng Gribig yang sejak ratusan tahun lalu diadakan di minggu kedua bulan Safar itu juga akan dihadiri ulama se-Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Meski demikian, karena masih dalam suasana pandemi COVID-19, acara akan digelar dengan model hybrid, sebagian besar jamaah mengikuti secara daring.

Untuk di lokasi, kata Nusron, ulama yang hadir sangat terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Acara ini untuk menandai sekaligus meneladani perjuangan ulama besar bernama Mbah Gribig (Ki Ageng Gribig), keturunan Raja Majapahit Brawijaya V dari Sultan Agung Mataram,” katanya.

“Semangat perjuangan beliau yang telah mewarisi sebuah tradisi Ya Qowiyyu, pembagian apem dan nilai kebaikan lainnya, menjadi penting dijadikan pelajaran bagi umat Islam dan bangsa Indonesia,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini.

Nusron mengutarakan, Airlangga yang merupakan Mustasyar Aam atau Ketua Dewan Penasihat Majelis AH, adalah Pemangku makam Ki Ageng Gribig.

Dari silsilah leluhur Jawa, Ki Ageng Gribig adalah cucu Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, putra dari R.M. Guntur atau Prabu Wasi Jolodoro.

Secara teknis, Majelis AH akan menyiarkan langsung acara haul di laman Youtube. Selain itu, panitia juga menyediakan link zoom yang dibagi ke dalam 5 zona, yakni Zona 1 Sumatera, zona 2 Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, Zona 3 Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, zona 4 Jawa Timur dan zona 5 Kalimantan dan Indonesia Timur.

Selain tradisi Ya Qowiyyu, selama ratusan tahun juga digelar acara pembagian apem kepada masyarakat sekitar. Di tiap tahunnya, Airlangga Hartarto sejak kecil, rutin menghadiri haul bersama ayahnya R. Hartarto Sastrosoenarto (Menteri era Seoharto).

Sebelum masa pandemi, dalam setiap tahunnya ribuan masyarakat menghadiri acara tersebut. Biasanya, panitia akan membagikan kue apem dalam jumlah lebih dari 5 ton. Apem tersebut bukan hanya dari panitia, tetapi warga yang mencintai sosok Ki Ageng Gribig.

Pembagian kue apem sendiri sudah dilakukan sejak ulama yang juga dikenal dengan Syaikh Ahmad Maulana Magribi itu pulang dari Makkah.

Kala itu, karena oleh-oleh yang ia bawa dari Makkah tidak cukup untuk dibagikan kepada masyarakat, Ki Ageng Gribig meminta istrinya untuk membuat kue dengan sebutan “apem”.

Kata “apem” sendiri diyakini berasal dari saduran kata arab “Affan” yang artinya memohon maaf. (antara)

LAINNYA
Exit mobile version