JAKARTA, EDITORIALINDONESIA.ID– Jika Anda melintas di Jalan Tol Lingkar Luar Bogor Ring Road, Anda akan menjumpai sebuah masjid yang unik dan keren. Masjid bergaya oriental khas negeri tirai bambu dengan nuansa warna kuning, merah, dan hijau.
Dengan warna-warni yang sangat mencolok, keberadaan masjid ini mudah ditemukan. Masjid Jami Tine-Tang. Percisnya, berada di samping gerbang tol Sentul Barat.
Masjid Jami Tine-Tang sendiri dibangun dengan total luas bangunan berukuran 523.2 meter persegi. Kapasitasnya bisa menampung hingga 150 jamaah. Selain dimanfaatkan sebagai tempat ibadah, juga untuk wisata religi, membangkitkan keimanan dan ekonomi umat Islam.
Dengan adanya penambahan fungsi masjid sebagai tempat wisata religi, masyarakat di sekitar rumah ibadah ini diharap dapat lebih makmur. Mereka bisa berjualan cindera mata, makanan dan minuman.
Siapa sangka, masjid unik bergaya oriental ini, ternyata dibangun oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Masjid Tine-Tang ini merupakan wujud bakti Airlangga kepada kedua orangtuanya.
Awalnya, masjid bernuansa oriental itu dibangun oleh pengusaha jalan tol Indonesia keturunan Tionghoa, Muhamad Jusuf Hamka. Masjid itu rencananya akan dinamai Masjid Baba Alun ke-4.
Hingga pada suatu hari, Jusuf Hamka bertemu Airlangga Hartarto di Kantor PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Plaza Tol Sentul Barat. Ketua Umum Partai Golkar itu melihat ada pembangunan masjid yang sudah 90 persen, hampir selesai. Masjidnya bagus. “Lalu, beliau tanya; Suf, itu masjid siapa sih?” cerita Jusuf Hamka, sebagaimana dikutip dari Youtube berjudul: Gerbang Surga untuk Orang Tua.
“Punya saya, Pak!” jawab Jusuf Hamka yang bercita-cita membangun 1000 masjid ini.
Lalu, Airlangga pun tertarik untuk ‘membeli’ masjid itu. “Saya kepingin punya masjid, karena saya punya nazar. Saya punya niat, buatkan masjid untuk orang tua saya,” kata Jusuf menirukan permintaan Airlangga.
“Saya mau akuisisi,” lanjut Airlangga.
“Waduh, jangan diakuisisi, Pak.” jawab Jusuf.
“Nggak, ini saya sudah nazar. saya sudah niat. Niat saya ini Nggak boleh dikasih orang. Saya ada rezeki, saya mau bikinin masjid buat orangtua saya,” kekeh Airlangga.
Akhirnya, Jusuf Hamka pun pasrah. Masjid yang belum diberi nama itu ‘dibeli’ Airlangga Hartarto.
Karena sudah jadi ‘milik’ Airlangga, maka Jusuf Hamka tak jadi menamai masjid tersebut dengan Masjid Baba Alun ke-4. Ia menyerahkan soal nama kepada Airlangga.
“Saya tanya: Pak, masjidnya mau dinamain apa?” kata Jusuf.
Lalu, Airlangga menulis namanya: Masjid Tine-Tang. Jusuf Hamka sempat kaget. Tentu saja, nama tersebut menimbulkan tanda tanya. Nama siapa itu Tine-Tang? Apakah Airlangga Hartarto ada keturunan Tionghoa? Apakah Tine-Tang itu nama leluhur pria yang kini jadi calon presiden (Capres) 2024 itu?
Diketahui, Airlangga lahir di Surabaya, Jawa Timur, dari pasangan Hartarto dan Hartini. Ayahnya, Hartarto Sastrosoenarto, adalah begawan ekonomi yang pernah menjadi Menteri Perindustrian selama empat periode pada era Orde Baru. Dari jalur ayah, Airlangga merupakan trah darah biru keturunan Mangkunegara VI.
Sedangkan dari jalur ibu, Airlangga adalah cucu dari pahlawan pejuang kemerdekaan asal Sukabumi, yakni R.H. Didi Sukardi. Nama kakeknya ini diabadikan menjadi nama jalan raya di Sukabumi, Jawa Barat.
Lalu, siapa itu Tine-Tang? “Tine itu nama ibu saya. Namanya Hartini, tapi waktu kecil dipanggil Tine. Tang itu nama ayah saya, Hartarto, dipanggilnya Tang,” kata Jusuf menirukan jawaban Airlangga.
Dalam bahasa Mandarin, lanjut Jusuf, Tine-Tang itu artinya pintu surga atau rumah Tuhan. “Perpaduan nama yang bagus,” puji Jusuf.
Masalah belum selesai. Jusuf menanyakan soal desain masjid, apakah tetap seperti yang sudah ada, atau diubah. Mengingat desain arsitekturnya bergaya Oriental.
Mengejutkan, jawaban Airlangga ternyata membiarkan masjid dengan desain Oriental.
“Bapak nggak salah? Arsitek saya ini arsitektur oriental loh, Pak. Nanti bapak masalah nggak?” tanya Jusuf.
“Oh, gak ada masalah. Ini kan tempat ibadah. Arsitekturnya apa saja, yang penting jadi tempat ibadah kepada Allah,” jawab Airlangga.
“Jadi, gak apa-apa nih Pak? Arsiteturnya gak diubah kan Pak? Karena udah oriental look nih,” lanjut Jusuf.
“Nggak apa-apa itu. Jalankan terus (pembangunannya).” jawab Airlangga.
Jusuf Hamka kembali tercengang. Dalam hati, Jusuf berkata: Well..keren juga menteri gue nih!
Akhirnya, Masjid Jami Tine-Tang Sentul diresmikan oleh Airlangga Hartarto pada Kamis, 8 April 2021.
“Di sinilah kita ditunjukkan bahwa pemimpin itu harus berani mulai keberagaman,” kata Jusuf.
“Yang saya salut kata-kata beliau. Beliau bilang: keberagaman itu kalau kita tidak memulai sekarang, kapan lagi? Rakyat kita akan memiliki keberagaman, justru kita yang harus memberi contoh keberagaman itu. Kita yang harus jadi teladan untuk mulai keberagaman,” lanjutnya.
“Saya bilang, itu hebatlah. Akhirnya saya berpikir, Pak Airlangga itu bertahta untuk rakyat,” pungkasnya. (*)