MEDAN, EDITORIALINDONESIA.ID– Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, meminta agar vaksinasi terhadap tenaga pendidikan, guru dan siswa berusia di atas 12 tahun, makin digencarkan. Hal ini bertujuan agar sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah PPKM level III bisa segera diterapkan.
Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto, menjawab keresahan para orang tua yang menginginkan agar anak-anaknya segera belajar di sekolah. Sebab, belajar jarak jauh (PJJ) secara online, dinilai sangat tidak efektif. Di sisi lain, penularan Covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Menurut Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pananganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini, langkah pemerintah dalam meminimalisir penularan Covid-19 selama ini sudah tepat. Selain mengurangi mobilitas warga dengan menerapkan PPKM, juga dengan melakukan vaksinasi secara masif.
“Untuk daerah PPKM level tiga, bisa digelar sekolah tatap muka. Tapi, guru dan murid-muridnya yang di atas 12 tahun harus sudah divaksin,” jelas Airlangga saat meninjau vaksinasi massal di Sekolah Sutomo, Jalan FL Tobing, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (11/9/2021).
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengapresiasi para siswa yang antusias untuk divaksin. Terlebih lagi, vaksin menjadi syarat wajib sebelum sekolah tatap muka digelar. Hal ini sesuai dengan SKB 3 menteri.
Airlangga Hartarto memastikan, jumlah vaksin yang disediakan pemerintah masih mencukupi. Karena itu, ia meminta kepada seluruh stakeholder untuk bekerjasama mencapai target vaksinasi.
“Pemerintah melihat, jumlah vaksin yang datang di Agustus mendekati 70 juta dosis. Di September ini juga mendekati 72 juta, begitu juga di Oktober nanti. Sehingga vaksinasi ini bisa diakselerasi. Jumlah tersebut akan terus ditambah dan ini sudah dikoordinasikan ke Menteri Kesehatan,” jelasnya.
Airlangga yakin, vaksinasi dapat mengurangi penularan Covid-19. Saat ini, penambahan kasus harian positif Covid-19 di Indonesia sudah menurun drastis. Pada Sabtu 11 September 2021, jumlah mereka yang terpapar Covid-19 secara nasional sebanyak 5.001 orang.
“Dengan vaksin, insya Allah akan mengurangi resiko penularan dan angka kematian. Inilah langkah yang kita lakukan bersama,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa dirinya bersama Satgas Covid-19 akan terus turun langsung ke lapangan. (*)