Topik privilege seolah tidak pernah habis untuk dibahas. Setiap kali muncul di media sosial, selalu memicu diskusi panjang: mulai dari yang serius, bercanda, sampai debat kusir. Namun sering kali, obrolan soal privilege hanya berhenti pada siapa yang punya lebih banyak dan siapa yang merasa kekurangan, tanpa membedah bagaimana privilege terbentuk dan bagaimana sebenarnya ia bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Menariknya, diskusi ini sering diwarnai perspektif mereka yang justru sudah memiliki privilege, entah disadari atau tidak. Akibatnya, pandangannya kerap subjektif. Nah, pernahkah kamu berpikir: “Apakah aku punya privilege dalam hidupku?”
Banyak orang langsung refleks menjawab “tidak”, padahal sebenarnya mereka punya. Privilege bukan selalu tentang lahir kaya raya atau punya koneksi pejabat.
Menurut KBBI, privilege berarti hak istimewa yang bisa berbentuk apa saja, mulai dari punya keluarga yang utuh, akses pendidikan yang layak, kesehatan yang baik, hingga sekadar tidak perlu khawatir besok makan apa. Semua itu juga privilege, hanya saja kadang kita tidak sadar.
Ucapan seperti “Enak banget ya kalau lahir kaya, kuliah tinggal bayar, mau modal usaha gampang.” atau “Orang cantik bebas, mau ngapain aja jadi lebih lancar.” Sebenarnya mencerminkan realita, privilege bisa membuka jalan lebih mudah. Namun, terus-menerus iri hanya bikin kita stuck.
Fakta pahitnya adalah hidup memang tidak adil. Namun, kabar baiknya, meskipun tidak semua orang lahir dengan privilege yang sama, kita bisa menciptakan privilege sendiri.
1. Berani keluar dari zona nyaman
Privilege tidak jatuh begitu saja. Kalau ingin hidup lebih layak, kita harus berani ambil risiko, seperti mencoba pekerjaan baru, menantang diri di bidang yang lebih tinggi, atau belajar skill yang relevan. Contoh nyata? Banyak generasi muda sekarang belajar coding, desain, atau digital marketing meski latar belakang kuliahnya berbeda, karena mereka sadar skill baru bisa jadi privilege di era digital.
2. Jangan hanya bergantung pada satu pendapatan
Sumber penghasilan tunggal itu rapuh. Data dari banyak studi keuangan menunjukkan, sebagian besar orang kaya memiliki minimal 3 aliran pemasukan sebelum stabil secara finansial. Contohnya Maudy Ayunda: meski sukses di pendidikan, dia tetap merambah film, iklan, hingga musik. Diversifikasi penghasilan adalah privilege yang kita bangun dari strategi, bukan sekadar warisan.
3. Menjalani gaya hidup sederhana
Privilege bukan berarti hidup mewah. Mark Zuckerberg dengan kekayaannya tetap memilih kaos polos dan jeans. Justru kesederhanaan bisa jadi strategi menjaga fokus. Dalam konteks anak muda Indonesia, hidup sederhana juga berarti bijak mengelola uang, tidak gampang terjebak FOMO belanja, dan lebih memilih investasi atau nabung.
Privilege memang tidak terbagi rata. Ada orang yang lahir di “jalur cepat,” ada juga yang harus mulai dari nol. Tapi selama kita punya kemerdekaan memilih jalan hidup, kesempatan belajar, dan jaringan yang bisa dibangun, itu sudah menjadi bentuk privilege yang layak disyukuri.
Mulai sekarang, mungkin kita bisa lebih jeli melihat sekitar. Ada orang yang harus bekerja ekstra hanya untuk mendapatkan apa yang bagi kita terasa “biasa.” Di sisi lain, kita pun bisa mulai membangun privilege untuk masa depan: lewat ilmu, koneksi, kesehatan, finansial, hingga mindset. Karena pada akhirnya, privilege bukan hanya soal warisan namun juga soal strategi hidup.
Insight terkini menunjukkan, akses internet pun adalah privilege. Bayangkan, masih ada wilayah di Indonesia dengan jaringan terbatas. Sementara itu, sebagian dari kita bisa mengakses kursus online internasional, membangun bisnis dari Instagram, atau kerja remote dengan gaji dolar. Itu semua privilege yang kadang luput disyukuri.
Contoh lain adalah literasi finansial. Bisa memilih bank dengan layanan digital yang memudahkan menabung, deposito, atau investasi dengan return menarik itu juga merupakan privilege. Tidak semua orang punya akses informasi atau keberanian mencoba produk keuangan modern.
Manfaatkan privilege mengakses bank dengan layanan digital dengan mudah dan menguntungkan di neobank dari Bank Neo Commerce. Yuk, gabung menjadi nasabah neobank di program promo pengguna baru 8.8 Double Untung Pengguna Baru agar bisa dapat cashback hingga Rp300.000. Promo pengguna baru ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Agustus 2025.
Klik link 8.8 Double Untung Pengguna Baru untuk info lengkap dan terbaru mengenai program promo pengguna baru dan klik Ajak Teman untuk informasi promo kode referral.
Download neobank dari Bank Neo Commerce di PlayStore atau App Store dan sekarang.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Artikel ini juga tayang di vritimes