Kementerian PU Pasok Instalasi Air Bersih dan Sanitasi Layak bagi Pengungsi Bencana di Aceh

waktu baca 3 menit
0

Jakarta, 10 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengintensifkan penanganan darurat pascabencana di Provinsi Aceh. Fokus utama diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya penyediaan air bersih dan sanitasi layak di titik-titik pengungsian, antara lain di Kabupaten Gayo Lues, yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa jajarannya bergerak cepat tanpa
jeda untuk memastikan layanan dasar bagi warga terdampak tetap terpenuhi.

“Seluruh Balai Teknis Kementerian PU terus bergerak cepat membantu
masyarakat. Penanganan darurat pada tanggul, sungai, dan akses vital harus
dipastikan berjalan tanpa menunggu. Kita akan terus memperkuat dukungan alat
berat dan personel sampai kondisi kembali pulih,” ujar Menteri Dody.

Di Kabupaten Gayo Lues, Kementerian PU telah menjangkau dua lokasi
pengungsian utama. Di Posko BLK Gampong Sere, fasilitas tiga unit toilet
portabel telah disiagakan untuk melayani 700 jiwa pengungsi dari Desa Agusan.
Sementara itu, di Posko SDN 10 Gampong Blang Tenggulun, dua unit toilet
portabel disediakan bagi 744 jiwa (222 kepala keluarga) pengungsi asal Gampong
Balok.

Guna mempercepat pemulihan, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal
(Ditjen) Cipta Karya memobilisasi bantuan tambahan dari berbagai wilayah
kerjanya. Bantuan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau yang
terdiri dari 10 unit hidran umum (HU), 5 toilet portabel, 2 biofilter, dan 2
unit mobil tangki air (MTA) dilaporkan telah mendekati lokasi bencana di Gayo
Lues.

Selain itu, Ditjen Cipta Karya mengirimkan bantuan lainnya melalui jalur
darat dan laut. Bantuan
ini berupa:

·        
2
unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mobile Setta

·        
10
unit Mobil Tangki Air (MTA)

·        
1
unit mobil sedot tinja

·        
90 unit hidran umum (kapasitas 2.000 liter)

·        
20
unit toilet portabel

·        
8
tenda pengungsi dan 20 velbed.

“Semua ditanggung oleh
Pemerintah Pusat. Sesuai komitmen Bapak Presiden, penanganan bencana harus
berorientasi pada pemulihan kehidupan masyarakat. Arahnya jelas, build
back better
, membangun kembali dengan lebih baik,” tegas Menteri Dody.

Tidak hanya di Gayo Lues,
fasilitas air bersih dan sanitasi juga telah didistribusikan oleh Kementerian
PU ke wilayah terdampak lainnya seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh
Tamiang, Aceh Tenggara, Langsa, dan Aceh Timur. Penempatan sarana ini dilakukan
berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala daerah dan BNPB setempat.

Meski menghadapi tantangan
akses dan logistik, Kementerian PU telah mengerahkan 66 personel yang disebar
ke empat wilayah kerja untuk mempercepat instalasi fasilitas di lokasi-lokasi
pengungsian.

Menteri Dody memastikan evaluasi harian terus dilakukan. “Kami
menghadapi berbagai tantangan di lapangan, namun kami tidak berhenti. Setiap
hari tim kami terus menjangkau lebih banyak titik pengungsian. Mohon doa dan
dukungan semua pihak agar penanganan ini berjalan lancar,” ungkap Menteri
Dody.

Mengingat kendala akses menuju Banda Aceh, distribusi logistik sementara
ini dipusatkan melalui Depo Medan untuk efisiensi. Kementerian PU juga terus
berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk
memastikan layanan darurat tetap berjalan dan membantu masyarakat agar segera
pulih dari bencana.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes

Unggulan

LAINNYA