School of Accounting BINUS University Sukses Selenggarakan ICATFI 2025, Dorong Kolaborasi Global dalam Akuntansi, Keuangan, dan Inovasi Digital

waktu baca 2 menit
10

Jakarta, 12 Juli 2025- BINUS University dengan bangga telah menyelenggarakan International Conference in Accounting Technology and Financial Innovation (ICATFI) 2025 pada Sabtu, 12 Juli 2025 secara daring. Konferensi ini menjadi forum internasional yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan profesional industri untuk berbagi pengetahuan serta mendiskusikan isu-isu strategis dalam bidang akuntansi, keuangan, dan inovasi digital.

Mengangkat tema “Shaping the Future of Accounting and Finance: Technology, Innovation, and Sustainability”, ICATFI 2025 menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka dari institusi global dan nasional. Konferensi dibuka dengan keynote speech oleh Prof. Vic Naiker dari University of Melbourne, Australia, yang menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam membangun integritas dan transparansi keuangan di era digital.

Sesi dilanjutkan dengan paparan dari Prof. Yuanto Kusnadi dari Singapore Management University, yang membahas tren terkini dalam Environmental, Social, and Governance (ESG) Reporting. Prof. Yuanto menekankan bagaimana transformasi digital telah mendorong pelaporan ESG menjadi lebih transparan, relevan, dan berbasis data.

Konferensi juga menghadirkan Ari Pitojo, anggota Board of Supervisor CFA Indonesia, yang mengangkat perbedaan pendekatan dalam standar akuntansi, yaitu historical accounting yang bersifat retrospektif, dan decision usefulness concept yang berorientasi pada pengambilan keputusan berbasis data keuangan masa kini.

Rindang Widury, Chairwoman ICATFI 2025, menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi bentuk nyata kontribusi BINUS University dalam mendorong literasi dan kolaborasi global di bidang akuntansi dan keuangan.

“Melalui ICATFI, kami ingin membangun ekosistem pengetahuan yang terbuka dan inklusif, yang menghubungkan para ahli dari berbagai negara untuk bersama-sama menjawab tantangan dunia akuntansi dan keuangan. Tahun ini, kami juga mengundang profesor dari Inggris untuk berbagi perspektif mengenai pemanfaatan obligasi secara strategis dalam konteks keberlanjutan,” ujar Rindang.

ICATFI 2025 tidak hanya menjadi wadah pertukaran wawasan akademik, tetapi juga mendorong pemahaman praktis terhadap isu-isu yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, seperti pelaporan keberlanjutan, digitalisasi sistem akuntansi, dan standar tata kelola yang adaptif.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version