Bitcoin Menguat Tipis ke Rp1,73 Miliar, Didukung Vietnam Legalkan Kripto

waktu baca 4 menit
4

Jakarta, 16 Juni 2025 – Harga Bitcoin menunjukkan ketahanan di tengah dua kekuatan pasar yang saling bertolak belakang: Sentimen positif dari legalisasi kripto di Vietnam dan ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Israel-Iran. Pada Senin (16/6), Bitcoin diperdagangkan di kisaran $106.463 atau sekitar Rp1,73 miliar, naik tipis 0,63% dalam 24 jam terakhir dan berhasil bangkit dari penurunan tajam 2,8% ke level $103.000 atau sekitar Rp1,67 miliar pada Jumat (13/6) lalu.

Kebangkitan harga ini mengindikasikan bahwa pasar mulai menyesuaikan diri terhadap ketidakpastian global. Meskipun serangan udara dan balasan rudal antara Israel dan Iran memicu tekanan jangka pendek, pelaku pasar tampaknya tetap percaya diri pada nilai jangka panjang Bitcoin. 

Di sisi lain, pengumuman legalisasi kripto oleh Vietnam mulai 2026 menambah sentimen positif, memperkuat narasi bahwa Asia Tenggara akan menjadi pusat pertumbuhan adopsi aset digital berikutnya. Kombinasi antara fundamental regulasi yang menguat dan ketahanan teknikal ini menjadi fondasi penting bagi kelanjutan tren bullish BTC.

Vietnam Buka Pintu Legalisasi Kripto Mulai 2026

Dalam langkah bersejarah, pemerintah Vietnam resmi mengumumkan legalisasi aset kripto, yang akan berlaku mulai 2026. Keputusan ini menandai pergeseran besar dalam sikap regulasi negara tersebut terhadap aset digital, yang sebelumnya masih berada dalam zona abu-abu hukum.

Keputusan ini dinilai sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi sistem keuangan dan menarik investasi asing ke dalam ekosistem Web3 dan blockchain. Legalitas kripto di Vietnam memperluas sentimen positif dari Asia setelah Jepang dan Hong Kong mulai membuka jalan bagi regulasi kripto yang lebih ramah investor.

Fyqieh Fachrur, Analis Tokocrypto, menilai bahwa langkah Vietnam dapat membawa dampak jangka panjang bagi pasar kripto global.

 “Legalitas kripto di Vietnam menjadi katalis penting, terutama karena Asia Tenggara adalah pasar dengan pertumbuhan pengguna kripto yang cepat. Ini akan menarik arus masuk modal institusional dan memicu adopsi lebih luas, baik dari sisi ritel maupun korporat,” jelas Fyqieh.

Ketegangan Israel-Iran Bayangi Pasar

Namun, di sisi lain, pasar kripto harus menghadapi risiko geopolitik yang meningkat menyusul konflik antara Israel dan Iran. Setelah Israel melakukan serangan udara ke Teheran pada Kamis malam waktu setempat, Iran membalas dengan serangkaian peluncuran rudal balistik.

Insiden ini membuat harga Bitcoin sempat tergelincir ke $103.000 pada hari Jumat, meskipun akhirnya pulih di atas $105.000. Menariknya, pasar tetap cukup optimistis, dengan Crypto Fear & Greed Index mencatat skor 61 – masih berada di wilayah “Greed”, meskipun telah turun dari skor 71 sebelumnya.

Analis mencatat bahwa reaksi pasar terhadap konflik kali ini lebih terkendali dibandingkan dengan serangan Iran pada April 2024, di mana harga BTC anjlok 8,4% dalam sehari. Kali ini, penurunan tidak separah itu, menandakan meningkatnya ketahanan investor terhadap risiko geopolitik.

“Pasar saat ini lebih dewasa dalam menyikapi konflik global. Meskipun volatilitas tetap ada, Bitcoin berhasil menjaga pijakan di atas $100.000 — level psikologis yang menjadi batas penting bagi kepercayaan investor. Namun, jika ketegangan memanas lebih jauh, kemungkinan koreksi tetap terbuka,” ungkap Fyqieh.

Katalis utama datang dari perusahaan teknologi asal Jepang, Metaplanet, yang menerbitkan obligasi tanpa bunga senilai $210 juta untuk membeli Bitcoin tambahan, memperketat pasokan yang tersedia. Dengan langkah ini, Metaplanet kini mengklaim kepemilikan lebih dari 10.000 BTC yang diperoleh melalui total investasi sebesar $947 juta. Ambisinya untuk menguasai 1% dari total suplai Bitcoin pada 2027 mengingatkan pada strategi agresif MicroStrategy.

Fenomena ini tidak berdiri sendiri. GameStop sebelumnya menggalang dana $2,25 miliar dari obligasi konversi dan SharpLink Gaming membeli ETH senilai $462 juta, menunjukkan tren adopsi kripto yang semakin meluas di kalangan korporasi.

Dominasi BTC Masih Kuat, ETF Masuk Positif

Terlepas dari tekanan geopolitik, dominasi Bitcoin tetap kokoh di angka 63,74%, menunjukkan bahwa modal masih terfokus pada aset utama. ETF Bitcoin spot mencatat arus masuk sebesar $1,37 miliar dalam seminggu terakhir, mencerminkan minat institusional yang terus berlanjut.

Sebaliknya, ETF Ethereum mengalami arus keluar bersih $2,1 juta pada hari Jumat (13/6), mengakhiri 19 hari tren masuk positif. Ini menunjukkan bahwa investor saat ini lebih memilih stabilitas Bitcoin di tengah ketidakpastian global.

Secara teknikal, Bitcoin tengah membentuk pola head and shoulders terbalik, dengan garis leher berada di sekitar $106.200. Jika harga menembus level ini dengan volume yang signifikan, BTC berpotensi melaju ke target berikutnya di rentang $110.000 hingga $115.000 atau Rp1,79 miliar hingga Rp1,87 miliar.

Namun demikian, indikator RSI (50,11) dan MACD (-288,8) menunjukkan sinyal netral, menandakan perlunya konfirmasi lebih lanjut sebelum momentum bullish benar-benar terkonfirmasi.

“Saat ini kita melihat dinamika yang menarik di mana dorongan dari institusi besar seperti Metaplanet menjadi katalis kuat dalam menjaga kepercayaan pasar. Secara teknikal, formasi pola head and shoulders terbalik memberi sinyal lanjutan bullish, namun kita harus waspada terhadap kemungkinan konsolidasi karena indikator seperti RSI dan MACD masih berada dalam zona netral. Konfirmasi volume akan sangat krusial dalam beberapa hari ke depan untuk menentukan apakah harga mampu menembus level psikologis $106.200 secara berkelanjutan.”

Pasar kripto berada di titik persimpangan antara angin segar regulasi dari Vietnam dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Meski Bitcoin menunjukkan ketahanan, keberlanjutan tren bullish akan sangat bergantung pada stabilitas kawasan dan konfirmasi teknikal di atas level $106.200. Sementara itu, langkah Vietnam menjadi sinyal kuat bahwa era baru regulasi kripto di Asia telah dimulai.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version