Telkom University Dorong Inovasi Digital dan Pelestarian Budaya di Desa Mekarmaju

waktu baca 3 menit
0 53

BANDUNG | EDITORIAL INDONESIA – Dalam era digital yang terus berkembang, penting bagi setiap elemen masyarakat, termasuk desa-desa kecil, untuk tidak tertinggal dalam adopsi teknologi. Telkom University, melalui Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS), telah mengambil langkah inovatif dengan meluncurkan program pengabdian masyarakat di Desa Mekarmaju, Ciwidey, Bandung. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi digital, tetapi juga mengedepankan pelestarian tradisi budaya yang kaya, khususnya tradisi pandai besi yang menjadi identitas desa.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa yang turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan masyarakat. Public hearing menjadi sarana untuk memahami kebutuhan serta aspirasi warga, dan hasilnya sangat menggembirakan. Masyarakat Desa Mekarmaju sangat antusias dalam menjadikan kekayaan budaya mereka sebagai daya tarik wisata. Kepala Desa, Asep Bunyamin, menyampaikan harapannya agar program ini mampu menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan edukasi tentang sejarah pandai besi yang ada di desa mereka.

“Wisata di Desa Mekarmaju tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga berfokus pada program literasi budaya yang mendidik pengunjung tentang sejarah panjang pandai besi di desa kami. Kami berharap program ini dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang dan belajar langsung tentang proses pandai besi di tempat kami,” ungkap Asep Bunyamin dikutip Selasa, 15 Oktober 2024.

Namun, bukan hanya soal promosi budaya semata. Program ini juga memberikan pelatihan pemasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengoptimalkan potensi produk mereka. Dalam workshop yang diadakan, warga diajarkan mengenai pentingnya pemasaran digital dan bagaimana memposisikan produk mereka di pasar yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan yang diberikan oleh Telkom University tidak hanya bersifat teori, tetapi juga aplikatif dan langsung dapat dirasakan manfaatnya.

Martha Tri Lestari, salah satu dosen yang terlibat, menegaskan bahwa website yang sedang dikembangkan akan menjadi jendela bagi Desa Mekarmaju untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi industri kreatif. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi produsen yang bisa bersaing di era digital.

“Website ini diharapkan jadi jendela bagi Desa Mekarmaju untuk memperkenalkan potensi industri kreatif dan kekayaan budaya lokal kepada dunia. Ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat desa tentang pentingnya literasi digital,” jelas Martha Tri Lestari.

Langkah Telkom University dalam memberdayakan masyarakat melalui teknologi dan komunikasi patut diapresiasi. Ini adalah contoh konkret bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi positif dalam pengembangan desa dan pelestarian budaya lokal. Dalam perjalanan menuju kemajuan, kolaborasi antara universitas dan masyarakat seperti ini harus terus didorong, agar tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga aksi nyata yang membawa perubahan. Desa Mekarmaju, dengan segala kekayaan budayanya, kini berada di jalur yang tepat untuk bersinar di pentas pariwisata dan budaya Indonesia. (*)

Unggulan

LAINNYA