Sebulan Jelang Pilpres, Elektabilitas Prabowo Menguat, Anies dan Ganjar Turun

  • Bagikan
Elektabilitas calon presiden (Capres) Prabowo Subianto naik 5 persen. Sementara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo turun masing-masing 2 persen berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah (Foto : Istimew)

JAKARTA | EDITORIAL INDONESIA — Elektabilitas calon presiden (Capres) Prabowo Subianto naik 5 persen. Sementara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo turun masing-masing 2 persen berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).

Turun dan naiknya elektabilitas ketiga capres tersebut berdasarkan perbandingan hasil survei IPO periode 1-7 Januari 2024 dengan 10-17 November 2023.

Pada hasil survei nasional periode 1-7 Januari 2024 tersebut, temuan IPO dari pertanyaan Top of Mind (jawaban spontan responden) saat ditanya Jika hari ini dilaksanakan Pemilihan Presiden, Bapak/Ibu akan memilih siapa? Sebanyak 36,9 persen menjawab Prabowo Subianto, 24,0 persen Anies Baswedan, 20,8 persen Ganjar Pranowo, kemudian 1,7 persen menjawab nama lainnya, 13,9 persen belum menentukan pilihan, dan 2,7 persen tidak bersedia menjawab.

Sementara pada temuan survei periode 10-17 November 2023, dengan pertanyaan serupa dan Top of Mind, elektabilitas Prabowo Subianto 31,5 persen, Anies Baswedan 26,4 persen, Ganjar Pranowo 22,1 persen, sisanya nama-nama lainnya.

“Pada temuan survei Januari 2024, meskipun sudah ditetapkan oleh KPU akan ada tiga pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, tetapi masih ada 1,9 persen yang menginginkan nama lainnya. Nama popular yang disebut responden terkait pertanyaan ini adalah; Joko Widodo, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Andika Perkasa, Tito Karnavian, Erick Thohir dan M. Jusuf Kalla,” ungkap Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, Kamis, 11 Januari 2024.

“Terdapat angka 13,3 persen responden belum menentukan pilihan. Dari total populasi sampel terdapat 18,5 persen menyatakan Ragu terhadap pilihannya, dan 6,4 persen menyatakan Sangat Ragu. Total responden yang belum yakin atas pilihan saat ini sebesar 24.9 persen,” imbuhnya.

Sementara, saat responden dibekali lembar jawaban, ketika ditanya Jika hari ini dilaksanakan Pemilihan Presiden, dan nama-nama di bawah ini sebagai kandidatnya, siapa yang akan Bapak/Ibu pilih? Prabowo Subianto meraih skor 42,4 persen, Anies Baswedan 31,1 persen, dan Ganjar Pranowo 24,9 persen. Jumlah responden yang tidak menjawab sebanyak 1,6 persen.

“Jika dibandingkan dengan hasil survei IPO pada periode November lalu, terjadi penurunan elektabilitas Anies Baswedan  sebesar 0,6 persen, Prabowo alami peningkatan 4 persen, dan Ganjar Pranowo alami penurunan 3,4 persen,” terangnya.

“Terbaca adanya pergeseran sekira 4 persen dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo. Durasi pergeseran sejak November hingga Desember ini  memungkinkan Prabowo bisa alami peningkatan stabil dan berhasil lampaui 50 persen pada Februari mendatang,” imbuhnya.

IPO juga menguji tingkat keyakinan responden akan memilih Capres pilihannya pada Pilpres yang akan dihelat 14 Februari mendatang, di mana hasilnya 18 persen menyatakan sangat yakin, 55 persen menyatakan yakin, 26 persen ragu-ragu, dan 1 persen menyatakan sangat ragu.

Kemudian, IPO juga menguji kehadiran calon wakil presiden terhadap elektabilitas Capres. Temuan IPO, Gibran Rakabuming Raka berkontribusi sebesar 0,8 terhadap Prabowo, sehingga elektabilitas pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran menjadi 42,3 persen. Sementara Muhaimin Iskandar berkontribusi cukup tinggi terhadap Anies Baswedan yaitu sebesar 2,4 persen, sehingga elektabilitas paslon Anies-Muhaimin menjadi 34,5 persen. Sebaliknya, Mahfud MD justru menurunkan Ganjar cukup tajam, yaitu sebesar 3,4 persen, sehingga elektabilitas paslon Ganjar-Mahfud menjadi 21,5 persen.

“Jika dibandingkan dengan survei IPO pada periode November, hanya Ganjar-Mahfud MD yang alami penurunan stabil, sementara Gibran yang semula minum 1,8 persen atas elektabilitas Prabowo, kini sudah mulai memberikan daya ungkit sebesar 0,8 persen,” pungkasnya.

Responden survei nasional IPO tersebut sebanyak 1,200 orang yang tersebar proposional di seluruh provinsi di Indonesia dengan tingkat akurasi data sebesar 95 persen dan pengukuran kesalahan (Margin of Error/MoE) 2,5 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.

Untuk menguji validitas responden dan proses wawancara, Survei ini dilengkapi dengan aktifitas spot check pada 15 persen sampel dari total populasi sampel. (*)

  • Bagikan