BANDUNG | EDITORIAL INDONESIA — Telkom University sukses menggelar International Photography and Short Movie Festival (IPSMF) 2022. Perhelatan ke-7 kalinya tersebut diikuti peserta dari 101 negara.
Mengusung tema Culture Appreciation Through a Creation, IPSMF 2022 yang dihelat pada 25-26 November 2022, berhasil mengumpulkan 4.280 karya dengan 15.000 lebih peserta.
Didukung Perum produksi film negara (PFN), kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Komunikasi dan bisnis, Universitas Telkom mengumpulkan karya peserta dari bulan Mei – Oktober 2022 melalui website IPSMF dan Filmfreeway.
IPSMF 2022 memiliki 3 (tiga) rangkaian main event yang dimulai dari Screening, Talkshow, dan Awarding Night. Kegiatan main event ini diselenggarakan pada 2 hari yang berbeda dimulai dari Talkshow yang diselenggarakan tanggal 25 November 2022 di Auditorium Bandung Creative Hub, kemudian dilanjutkan dengan main event Talkshow dan Awarding Night pada 26 November 2022 di Auditorium Universitas Telkom.
Pada main event screening IPSMF memilih film-film pendek dengan karya terbaik dan dijadikan nominasi serta dipertontonkan kepada publik. Dari total keseluruhan pendaftar short movie yang mencapai 3.306 karya, ada 9 (sembilan) film pendek yang terpilih dan diputar dalam kegiatan Screening dengan 3 (tiga) nominasi yang berbeda yaitu kategori Best Fiction, Best Documenter, dan Best Cinematography.
Film pendek yang ditayangkan pada main event screening dalam setiap nominasi berjumlah 3 (tiga) film per nominasinya, dalam kategori Best Fiction 3 (tiga) film diantaranya adalah Basiyat dari Indonesia, Benalu dari Indonesia, dan The Rat’s Angel dari Italia.
Selanjutnya nominasi Best Cinematography dengan judul The Elevator dari Perancis, The Fees dari Indonesia, dan Waiting For Your Phone Call dari Indonesia. Terakhir, dalam pemutaran film pendek nominasi Best Documenter ada The Marshes of Iraq dari Iraq, Laboratory NO.2 yang juga berasal dari Iraq, dan Secrets Of Bukhara dari negara Bulgaria.
Pada main event Talkshow IPSMF 2022 menghadirkan 2 (dua) pembicara photography dan short movie yang ahli dibidangnya, sesi talkshow dimulai oleh pemaparan materi oleh pembicara photography Fajar Kristiono selaku Brand Ambassador Sony dengan judul materi “How to Show Feelings Through Photography”.
Fajar menyampaikan bawa pentingnya memperhatikan komposisi dalam menghasilkan sebuah foto, dan disamping komposisi perlu juga untuk menyampaikan sebuah emosi dalam sebuah foto. Sebab, kata dia, salah satu kehebatan fotografi adalah kemampuan foto untuk menyampaikan emosi dari foto tersebut.
Fajar juga menyebutkan bahwa ada 3 komposisi yang dapat digunakan oleh fotografer untuk menyampaikan perasaannya melalui foto yaitu ISO, Shutter Speed, dan Aperture yang disesuaikan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
Selanjutnya melalui kerjasama IPSMF dengan Perum Produksi Film Negara (PFN) yang menjadi support partner IPSMF 2022 melalui kerjasama yang dijalin mendatangkan pembicara short movie yaitu aktor tanah air Calvin Jeremy yang membagikan pengalaman dan ilmunya mengenai kehidupan perfilman.
Calvin menjelaskan bahwa dalam melakukan sebuah project film ia sangat menekankan totalitas salah satunya pada saat melakukan shooting KKN Desa Penari dimana Calvin bersedia mengubah tampilan fisiknya menjadi berkumis dan berjanggut agar looks yang ingin disampaikan sebagai mahasiswa tua dapat diterima oleh penonton dengan baik.
Rangkaian main event IPSMF terakhir adalah Awarding Night yang merupakan malam penganugerahan untuk para pemenang photography dan short movie yang dimulai dengan video opening #INDONESIABANGET yang dibuat khusus untuk acara IPSMF ke-7 ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Adiwijaya selaku rektor Telkom University, kemudian dilanjutkan oleh Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang mengapresiasi kegiatan IPSMF sebagai media untuk menyalurkan ide kreatif melalui photography dan short movie.
Pembacaan juara yang pertama dimulai dari kategori photography kategori pelajar & umum. Juara 3 photography kategori pelajar berhasil dimenangkan oleh Dimas Prayoga asal Indonesia dengan karya “The Crowd And My Private Space”. Juara 2 photography kategori pelajar berhasil dimenangkan oleh M Rafli Lianto asal Indonesia dengan karya “Pacu Jawi Tanah Datar”. Terakhir pembacaan juara 1 photography kategori pelajar berhasil dimenangkan oleh Hamed Asgharzadeh Marghmaleki asal Iran dengan karya “Social Documentary 2”.
Selanjutnya untuk juara photography kategori umum. Juara 3 photography kategori umum berhasil dimenangkan oleh Khairul Mustofa asal Indonesia dengan karya “SLEEP”. Kemudian juara 2 photography kategori umum dimenangkan oleh Maizal Chaniago asal Indonesia dengan karya “Silek Jarami”. Terakhir juara 1 photography kategori umum diraih oleh 虎 肖 asal China dengan karya “The Road to Other Places”.
Juara short movie kategori Best Fiction, Best Documenter dan Best Cinematography. Kategori Best Fiction Movie berhasil dimenangkan oleh Ahmad Faiz asal Indonesia dengan judul “BASIYAT (Bathe My Corpse with Wine)”. Dilanjutkan pembacaan nominasi Best Documenter yang dimenangkan oleh Ali Mohammed al Hamami asal Iraq dengan judul “The Marshes of Iraq”. Terakhir pembacaan Best Cinematography yang dimenangkan oleh Aldis Elwan asal Indonesia dengan judul “Waiting For Your Phone Call”.
IPSMF sebagai penyalur ide kreatif para fotografer dan sineas diharapkan dapat tetap mempertahankan konsep budaya yang setiap tahunnya menjadi tema besar dari festival ini. (Ril)