JAKARTA | EDITORIAL INDONESIA — Beberapa kepala daerah dari kader PDI-P menandatangani fakta integritas yang disaksikan langsung oleh Ketum Megawati. Para kepala daerah itu di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Penandatangan fakta integritas itu berlangsung saat rapat koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan di sekolah partai PDIP, Kamis 16 Juni 2022.
Salah satu poin surat pernyataan (fakta integritas) itu yakni kader tidak melakukan perbuatan tercela dan berperan proaktif dalam mencegah dan memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, penandatangan fakta integritas tersebut sinyal bahwa kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah harus tetap tegak lurus pada keputusan Ketum Megawati.
Dedi menilai, saat ini PDIP sedang melakukan konsolidasi internal untuk menertibkan kadernya agar tidak terlena dalam kegenitan politik.
“Ketum PDI-P mulai bersikap tegas agar kader-kadernya yang menjabat kepala daerah lebih memfokuskan diri menjalankan tugas dan fungsinya, daripada terlena dalam kegenitan politik,” ujar Dedi, Minggu 18 Juni 2022.
Dedi mengatakan, menjelang tahun politik Pemilihan Presiden 2024, PDIP mulai merancang strategi agar partai tersebut tetap solid di bawah komando Megawati. Sehingga kader yang menjabat sebagai kepala daerah diingatkan melalui fakta integritas tersebut. “Sinyal dari Ibu Mega tersebut bisa dimaknai bahwa kader PDIP harus disiplin, tunduk dan patuh pada keputusan Ketumnya, karena capres dari PDIP menjadi hak prerogatif Ketumnya.”
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyatakan, dirinya tegak lurus pada pada keputusan Megawati selaku pucuk pimpinan parpol soal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar mengatakan, keputusan pencalonan presiden di 2024 merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati.
“Semua tegak lurus pada keputusan dan itulah yang sudah menjadi keputusan kongres. Itu prerogatif penuh ibu ketum,” kata dia kepada wartawan di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022.
Sementara soal namanya yang masuk di bursa calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem, Ganjar mengaku menghormati keputusan partai lain.
Namun, dia sekali lagi menegaskan tegak lurus pada arahan Mega. Menurutnya, hal itu sudah menjadi rumus semua kader PDIP.
“Ya semua orang bisa memberikan. Kami menghormati partai-partai apapun. Karena saya anggota PDI-P, tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar masih terlalu dini untuk bicara soal pencapresan. Ganjar menyebut saat ini dirinya masih diminta untuk membantu partai menyiapkan tahapan-tahapan Pemilu 2024. (Red)