Komitmen Ekonomi Hijau Airlangga untuk Otomotif dan Lingkungan

waktu baca 3 menit
139

Penulis: Tim Redaksi

JAKARTA, EDITORIALINDONESIA.ID – Pameran otomotif tahunan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Center (ICE), BSD City, Tangerang, kembali dihelat offair setelah beberapa kali absen sejak pageblug Covid 19 awal 2020 lalu.

Pameran otomotif diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di dampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Airlangga mengatakan, ajang terkait digadang sebagai langkah positif Tanah Air dalam menyambut kondisi yang membaik usai terdampak pandemi Covid-19 setahun belakangan.

“Perkembangan dan penanganan atas Covid-19 di Indonesia sangat baik. Bahkan di ASEAN karena hampir seluruh wilayah (Indonesia) masuk ke level 1,” kata Airlangga dalam seremoni pembukaan GIIAS 2021 di BSD City, Tangerang, Kamis 11 November lalu (kompas).

“Saya lihat juga akan ada beberapa produk baru yang siap dihadirkan, termasuk kendaraan listrik. Ini akan jadi suatu hal positif terhadap sektor otomotif beserta industri yang berkaitan,” ujarnya (kompas).

Pameran otomotif ini, tambah Airlangga,  juga jadi salah satu bukti langkah positif Indonesia dalam menyambut masa depan lebih baik.

Visi AHA dalam acara tersebut penting untuk diapresiasi. Karena sebagai menko perekonomian, dapat sekaligus mensingkronisasi banyak sektor terkait masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Dari sektor otomotif, tentunya, dapat mendorong dan menjadi pemicu berkembangnya industri otomotif lokal, untuk bersaing di pasar ASEAN. 

Sektor Lingkungan

Selain itu gagasan AHA juga tidak melepaskan sektor lingkungan yang sedang “diseriusi” menko ini dalam agenda besar ekonomi hijau. 

Karena ke depan, pastinya industri otomotif yang ramah lingkungan akan menjadi jalan keluar bagi sederet masalah lingkungan di Indonesia.

Selanjutnya, jauh hari sebelum rangkaian KTT G20 beberapa waktu lalu, sebagai Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto telah banyak melakukan kebijakan yang menunjang pengembangan ekonomi hijau. Ini penting dicatat. 

Pasalnya sebagai Menko Perekonomian, di tengah terpaan pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi Indonesia lesu, AHA masih memikiran bagaimana ekonomi hijau menjadi jalan keluar atas penurunan ekonomi Indonesia. 

Karena mungkin saja, dalam rangka meningkatan ekonomi Indonesia, AHA mengambil jalan pintas. Yaitu dengan meningkatan aktivitas ekonomi tanpa memikirkan aspek lingkungan. 

Sebagai negara yang menjalankan ekonomi hijau secara berkelanjutan, arah dan komitmen green economy tidak main-main. 

Sebagai buktinya adalah Menko Airlangga menyebut pemerintah juga telah menetapkan arah kebijakan pembangunan rendah karbon melalui penurunan dan intensitas emisi pada bidang prioritas meliputi energi, lahan, limbah, industri, dan kelautan. 

Banyaknya sektor yang akan menjadi fokus green economy ini, dapat dikatakan sebagai bukti sejarah dan suatu terobosan. Karena belum pernah ada sebelumnya menteri ekonomi atau menko ekonomi, yang memikirkan banyak sektor dalam pengembagan ekonomi hijau. 

Sebagai pembanding, banyak negara berkembang yang menetapkan kebijakan greennomic, sebagai rencana jangka panjang, arah kebijakan negaranya. 

Memang tentunya masih terdapat kekurangan dalam ekonomi (sektor otomotif) dan lingkungan. Akan tetapi kita juga tidak dapat menutup mata bahwa sikap dan komitmen pemerintah Indonesia amat sangat mendukung ekonomi hijau. 

Dengan demikian  terobosan arah kebijakan ekonomi hijau yang digaungkan oleh Airlangga Hartarto ini, patut dipertahankan.

Unggulan

LAINNYA