Bekali Freelancer Berkembang Hadapi Ketidakpastian, Sribu.com Gelar SRIBUFEST 2025

waktu baca 3 menit
14

SRIBUFEST 2025 resmi digelar dan berhasil menarik ratusan freelancer dan pelaku industri kreatif dari berbagai daerah di Indonesia untuk berkumpul, belajar, serta memperkuat diri di tengah dinamika industri yang semakin tidak menentu. 

Acara tahunan yang diinisiasi oleh Sribu tahun ini mengusung semangat “Survive & Thrive”, dirancang untuk peserta bisa memahami perubahan industri, menemukan strategi bertahan, dan membangun karier jangka panjang di tengah perubahan cepat akibat teknologi, tekanan AI, dan ekonomi yang melesu.

Digelar di CGV Grand Indonesia, SRIBUFEST 2025 menghadirkan rangkaian sesi talkshow, storytelling berbasis pengalaman nyata, hingga komedi reflektif yang menggambarkan keseharian para pekerja kreatif di balik layar.

“Tantangan terbesar freelancer hari ini adalah mencari proyek berkelanjutan, meningkatkan average income, sekaligus beradaptasi dengan AI. Saya percaya AI tidak datang untuk menggantikan manusia, tetapi membantu kita bekerja lebih cepat. Kuncinya adalah bagaimana kita belajar skill baru karena perubahan ini,” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.

Tahun ini, SRIBUFEST menghadirkan empat figur praktisi lintas bidang.

Benakribo, membahas strategi menjaga kesehatan mental sekaligus tetap relevan di tengah content chaos yang makin cepat berubah.

Aryo Pamungkas, Founder Slab Studio, mengupas ketahanan kreatif dan bagaimana seniman maupun desainer harus beradaptasi terhadap ketidakpastian industri.

Michelle Yap, VP Marketing Exabytes sekaligus sponsor SRIBUFEST 2025, menawarkan sudut pandang aplikatif mengenai cara membangun sistem pemasaran yang berkelanjutan bagi pekerja kreatif.

Acara ditutup oleh Nury Zhafira dengan komedi reflektif tentang realita hidup freelancer, mulai dari revisi tak berujung hingga klien yang tiba-tiba menghilang.

Salah satu pembicara, Benakribo, menekankan pentingnya ruang seperti SRIBUFEST di tengah tekanan industri kreatif.“Dunia konten berubah cepat dan tantangannya terus bertambah. Acara seperti SRIBUFEST memberi ruang aman bagi pekerja kreatif untuk belajar, tetap waras, dan tahu arah langkah berikutnya,” ujarnya.

Tidak hanya menghadirkan sesi berbagi pengalaman, SRIBUFEST 2025 juga kembali menggelar Sribu Talent Award, sebuah tradisi tahunan yang memberikan apresiasi kepada para freelancer berprestasi di platform Sribu. 

Tahun ini, penghargaan diberikan dalam enam kategori: Opportunity Maker, Top Earner, Top Transaction, Sribu Academy Award, Contest Champion, dan Freelancer of The Year.

Pemenang Award Opportunity Maker, Rifai (freelancer asal Jogja dengan username @mahacreative), membagikan pengalamannya:

“SRIBUFEST itu seperti recharge buat freelancer. Datang sebentar, tapi pulangnya bawa ide baru, kenalan baru, dan semangat yang naik lagi. Awarding ini rasanya seperti panggung spotlight untuk kami yang biasanya bekerja di balik layar.”

Di tengah industri kreatif yang menuntut ketahanan mental, kecepatan beradaptasi, dan kemampuan menjual kompetensi secara mandiri, SRIBUFEST 2025 kembali menjadi ruang pengingat bahwa para freelancer tidak berjalan sendirian.

“Misi kami ingin membuka lebih banyak peluang kerja bagi freelancer di Indonesia. SRIBUFEST kami selenggarakan untuk menciptakan ruang belajar, ruang terkoneksi, dan ruang untuk percaya diri lagi. Jika freelancer tumbuh, industri kreatif Indonesia ikut tumbuh,” tutup Ryan, CEO Sribu.

Dengan energi positif, wawasan baru, dan komunitas yang semakin solid, SRIBUFEST 2025 menegaskan posisinya sebagai salah satu festival penting bagi pekerja kreatif Indonesia, sebuah ruang untuk berkembang di tengah ketidakpastian.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version