Jaringan Irigasi Air Tanah Kementerian PU Telah Mengubah Wajah Pertanian Gunungkidul, Panen Tiga Kali Setahun Jadi Kenyataan

waktu baca 3 menit
3

Gunungkidul, 6 Oktober 2025 – Kehadiran Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Dukuh Bulak Blimbing, Kelurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, telah membawa perubahan besar bagi para petani setempat. Sistem irigasi modern yang bersumber dari air tanah ini kini menjadi tumpuan baru dalam menjaga produktivitas lahan pertanian petani di wilayah karst Gunungkidul, yang biasanya sangat bergantung pada air hujan.

Keberhasilan program JIAT di Gunungkidul
ditopang oleh infrastruktur yang andal. Keberadaannya pun telah memberikan manfaat bagi
peningkatan luas tambah tanam (LTT) hingga 32 hektar. Hal ini dimungkinkan
berkat tersedianya sistem pompa air tanah dengan sumur dalam yang mencapai
kedalaman 100 meter. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti jaringan
distribusi sepanjang 4,67 kilometer, serta rumah genset dan panel pompa,
berfungsi untuk menjaga suplai air tetap stabil sepanjang tahun dengan debit
produksi mencapai 30 liter per detik.

Siswo
Mulyono, seorang petani dari Dukuh Bulak Blimbing RT 13, dengan antusias
menuturkan bahwa sejak pompa air tanah mulai beroperasi, lahan sawah di desanya
menjadi jauh lebih produktif dari sebelumnya.

“Airnya
lancar, cukup untuk empat hektare sawah di blok kami. Sekarang kami bisa tanam
tiga kali setahun—padi dan palawija seperti jagung atau kacang setelah panen
padi. Kadang kalau masih sempat, lanjut lagi dengan sayuran,” ujar Siswo sambil
tersenyum.

Lanjut
Siswo, sistem irigasi berbasis pompa ini jauh lebih efektif dibandingkan metode
lama yang hanya bisa pasrah menunggu musim hujan. Dengan biaya operasional
sekitar Rp80.000 per jam, air dapat disalurkan secara merata ke seluruh lahan
tanpa terikat musim. “Kalau dulu kami sebut ‘pupuk Jawa’, artinya andalan kami
cuma hujan. Sekarang tidak lagi. Panen jadi pasti,” katanya.

Kisah
senada juga disampaikan oleh Atmo Wijoyo, petani yang juga merupakan anggota
Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) Desa Blimbing. Menurut Atmo, pompa
air tanah telah menjadi penyelamat bagi para petani di wilayahnya yang rawan
kekeringan. “Kalau gak ada sumur bor, bisa gagal panen,” ungkap Atmo.

Atmo
menambahkan, berkat pasokan air dari JIAT, para petani kini memiliki
fleksibilitas untuk menanam padi, bawang, dan cabai secara bergantian sepanjang
tahun, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. “Bawang itu 60 hari sudah bisa
panen. Masih ada untung, bisa buat sekolahkan anak,” ujar Atmo penuh semangat.

Kehadiran
JIAT Blimbing terbukti tidak hanya meningkatkan kepastian panen, tetapi juga
berhasil menekan biaya irigasi pribadi dan memperluas peluang tanam bagi
petani.

Dalam
sebuah temu wicara antara petani dengan Menteri PU, Dody Hanggodo, pada hari
Minggu (5/10/2025), sejumlah petani menceritakan bahwa produktivitas gabah
mereka meningkat signifikan hingga 20–30 persen per musim tanam. Lebih dari
itu, lahan yang dulunya sering kekeringan kini mudah diolah menjadi lahan
hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi.

Kepada
petani, Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan JIAT merupakan
bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional
melalui pemanfaatan sumber daya air tanah yang berkelanjutan. “Harapannya
program ini bukan hanya meningkatkan hasil panen, tapi juga menumbuhkan ekonomi
pedesaan dan memperkuat ketahanan pangan bangsa,” kata Menteri Dody.

Kementerian
PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan terus memperluas
pembangunan JIAT di berbagai daerah potensial di seluruh Indonesia, khususnya
di wilayah-wilayah dengan keterbatasan sumber air permukaan. Diharapkan,
program JIAT dapat memberikan manfaat yang lebih luas untuk membuka peluang
tanam pada sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan pada
akhirnya memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

Program kerja ini
merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan
ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version