Percepat Produksi Pangan Nasional, Kementerian PU Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah di Minahasa

waktu baca 3 menit
8

Minahasa, 13 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat dukungannya terhadap ketahanan pangan nasional dengan memastikan ketersediaan air irigasi bagi sektor pertanian. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui pengembangan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), seperti yang dilaksanakan di Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa.

Menteri PU Dody
Hanggodo saat meninjau lokasi JIAT Desa Wasian menyampaikan bahwa pembangunan
JIAT merupakan langkah strategis untuk membantu petani di daerah yang tidak
terjangkau layanan irigasi dari waduk, bendungan, maupun jaringan irigasi
permukaan.

“Selain kita
memanfaatkan bendungan, waduk, bendung dan jaringan irigasinya, di
daerah-daerah yang tidak terjangkau, kita manfaatkan jaringan irigasi air tanah
dengan pompa,” kata Menteri Dody.

Kehadiran JIAT
menjadi solusi penting bagi lahan pertanian tadah hujan, sehingga dapat membuka
dan menambah luas areal tanam baru. Dengan demikian, para petani
bisa mendapatkan kepastian pasokan air yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.

Dalam tinjauannya, Menteri Dody
juga menyoroti penggunaan sumber energi untuk pompa air JIAT yang berpotensi
membebani petani. Ia pun mengarahkan agar segera dilakukan konversi ke sumber
energi yang lebih efisien untuk meningkatkan produktivitas.

“Untuk di Wasian ini masih
menggunakan solar, takutnya justru membebani petani karena swadaya. Tadi Pak
Dirjen Sumber Daya Air sudah arahkan agar dikonversi menggunakan listrik. Jika
tidak ada listrik, bisa kita pakai tenaga surya. Dengan cara ini, kita harap
produktivitas pertanian meningkat,” tegas Menteri Dody.

Program rehabilitasi JIAT di
Wasian diharapkan berdampak pada percepatan pencapaian target swasembada pangan
nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto, sekaligus
mengangkat tingkat kesejahteraan petani di Minahasa dan sekitarnya.

Secara teknis, JIAT
di Desa Wasian yang dibangun pada tahun 2005 telah direhabilitasi oleh Balai
Wilayah Sungai Sulawesi I pada tahun 2025. Infrastruktur
ini memiliki saluran irigasi sepanjang 1.292 meter dengan kapasitas aliran 10
liter per detik. Jaringan ini mampu mengairi sawah seluas sekitar 15 hektar.

Dengan adanya
rehabilitasi, indeks pertanaman yang semula 200% (setara 2,5 kali panen per
tahun) diproyeksikan meningkat signifikan menjadi 300% atau tiga kali panen
dalam setahun. Dengan asumsi produktivitas rata-rata mencapai 6
ton gabah per hektar, maka hasil panen diperkirakan bisa mencapai 4 ton beras
per hektar setiap musim tanam.

Sekretaris Desa Wasian, Stevira
Parengkuan, menjelaskan bahwa dari total luas lahan persawahan di desanya yang
mencapai 86 hektare, banyak petani yang sangat terbantu oleh pasokan air
tambahan dari JIAT.

“Sebagian besar warga kami
adalah petani, sehingga keberadaan jaringan irigasi ini sangat membantu untuk
lahan-lahan yang gak dapat air irigasi, karena memang di sini pertaniannya
mengandalkan tadah hujan,” ujar Stevira.

Apresiasi serupa juga datang
dari Kepala Desa Wasian, Marlien Lalamentik. Ia berterima kasih atas perhatian
Kementerian PU. Ia juga berharap ada dukungan lanjutan dari Kementerian PU
untuk mengatasi masalah eceng gondok di Danau Tondano yang telah lama dikeluhkan
warga.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version