3 Tipe Investor Berdasarkan Profil Risiko, Kamu Termasuk yang Mana?

waktu baca 5 menit
9

Dalam hidup, risiko itu tidak bisa dihindari. Kita hanya bisa mengenalinya dan bersiap menghadapinya. Entah itu memulai bisnis, menikah, pindah kerja, atau bahkan memilih jurusan kuliah, semua mengandung risiko. Termasuk juga ketika mengelola uang. Maka dari itu, saat seseorang memutuskan untuk mulai berinvestasi, mengenali risiko adalah langkah pertama yang wajib dilakukan.

Setiap instrumen investasi, apapun bentuknya, pasti punya potensi imbal hasil dan juga kemungkinan kerugian. Ada yang stabil tapi lambat, ada juga yang fluktuatif tapi menjanjikan. Nah, kuncinya ada pada satu hal, seberapa siap kamu menghadapi risiko tersebut? Inilah yang disebut sebagai profil risiko, dan penting banget dipahami agar kamu bisa memilih instrumen yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan finansialmu.

Jadi, sebelum kamu ambil langkah investasi, kenali dulu seberapa besar toleransi kamu terhadap ketidakpastian. Karena di dunia finansial, yang paling siaplah yang paling bertahan.

3 Tipe Investor Berdasarkan Profil Risiko 

Memahami profil risiko akan membantu kamu memilih rekomendasi investasi yang sesuai dengan tujuan, toleransi risiko, dan situasi keuangan pribadi. Inilah 3 tipe profil risiko dan bagaimana mengidentifikasi serta mengelola risiko investasi.

 Konservatif

Investor yang menganut profil risiko konservatif umumnya bertujuan untuk meminimalkan paparan risiko. Pendekatan yang hati-hati ini ditandai dengan preferensi untuk investasi yang menawarkan stabilitas dan menunjukkan tingkat risiko yang lebih rendah. 

Tujuan utama bagi investor tersebut adalah untuk menghindari fluktuasi yang signifikan dalam nilai investasi mereka dan untuk menjaga modal mereka.

Bagi individu dengan strategi investasi konservatif, fokusnya adalah memilih instrumen keuangan yang dianggap aman dan memiliki profil risiko minimal. Investasi ini dipilih dengan maksud untuk memberikan pengembalian yang konsisten sambil menjaga modal awal yang diinvestasikan. 

Salah satu tujuan utama bagi investor konservatif adalah untuk memastikan bahwa pengembalian mereka setidaknya sesuai dengan tingkat inflasi. Ini membantu melindungi daya beli mereka dari penurunan seiring waktu karena tekanan inflasi.

Dengan memprioritaskan investasi yang stabil, investor konservatif berusaha menghindari volatilitas yang terkait dengan aset berisiko tinggi. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi potensi kerugian besar tetapi juga membantu dalam menjaga nilai investasi mereka secara riil. 

Investor konservatif lebih peduli dengan mengamankan modal mereka dan mencapai pengembalian yang stabil, meskipun sederhana, yang sejalan dengan toleransi risiko dan tujuan keuangan mereka.

Moderat 

Mungkin kamu merasa tidak ingin mengambil pendekatan yang sepenuhnya konservatif tetapi juga belum siap menghadapi risiko yang tinggi, kemungkinan besar kamu termasuk dalam kategori toleransi risiko sedang. 

Posisi ini menunjukkan bahwa kamu bersedia menerima risiko yang moderat dan dapat menangani fluktuasi nilai investasi kamu dalam jangka menengah.

Bagi investor dengan toleransi risiko sedang, disarankan untuk memilih instrumen investasi yang menawarkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian. Instrumen ini biasanya memberikan tingkat pengembalian yang lebih menarik dibandingkan dengan opsi konservatif, sehingga memungkinkan kamu untuk berpotensi melampaui inflasi. 

Pada saat yang sama, instrumen ini umumnya menunjukkan tingkat volatilitas yang dapat dikelola oleh investor yang tidak siap menanggung naik turun yang signifikan yang terkait dengan investasi berisiko tinggi.

Berinvestasi pada instrumen berisiko sedang berarti kamu siap menerima beberapa derajat fluktuasi nilai investasi, dengan pemahaman bahwa fluktuasi ini tidak akan separah aset berisiko tinggi. 

Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara mencapai pengembalian yang wajar dan mempertahankan tingkat stabilitas yang sesuai dengan tingkat kenyamanan. Dengan memilih investasi yang memberikan hasil menguntungkan dan menjaga risiko moderat. Kamu dapat berupaya menumbuhkan modal sambil melindunginya dari dampak erosi inflasi.

Investor agresif

Investor agresif sering kali dicirikan oleh pendekatan mereka yang berani dan berani dalam berinvestasi, karena mereka bersedia menanggung risiko tertinggi. Bagi investor ini, prinsipnya jelas yaitu risiko yang lebih tinggi dikaitkan dengan potensi keuntungan yang lebih besar. 

Mereka biasanya tidak gentar menghadapi fluktuasi nilai investasi yang substansial, memandang variasi ini sebagai aspek normal dari strategi investasi mereka.

Bagi mereka yang memiliki sikap investasi agresif, mengelola volatilitas tinggi bukanlah masalah, melainkan komponen yang diharapkan dari perjalanan investasi mereka. Mereka secara aktif mencari peluang yang menawarkan keuntungan tinggi, dengan menerima risiko tinggi yang sesuai. 

Tak heran, investor agresif sering kali tertarik pada instrumen investasi yang dikenal karena potensinya untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan, seperti saham individual, pasar berkembang, atau aset berisiko tinggi dan berhadiah tinggi lainnya.

Dengan memilih investasi dengan potensi keuntungan yang substansial, investor agresif siap menghadapi naik turunnya pasar yang tak terelakkan. Mereka memahami bahwa meskipun investasi ini membawa risiko yang lebih besar, investasi ini juga menawarkan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan finansial yang lebih besar. 

Profil risiko seseorang dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk tujuan keuangan, usia, tingkat pendapatan, dan kondisi keuangan secara keseluruhan. Setelah kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang profil risiko, penting untuk tidak menunda. Ambil inisiatif untuk mulai berinvestasi sesegera mungkin.

Salah satu rekomendasi investasi reksa dana yang bisa kamu coba adalah melalui neobank dari Bank Neo Commerce. Investasinya disesuaikan dengan profil risiko dan untungnya masuk akal. 

Download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store dan mulai berinvestasi reksa dana sekarang. 

Kunjungi link  reksa dana untuk info lengkap serta syarat dan ketentuan terbaru mengenai reksa dana.

Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version