Apakah Mononatrium Glutamat (MSG) Aman untuk Konsumsi Harian? Ini Batas Dosis yang Direkomendasikan

waktu baca 4 menit
4

Mononatrium glutamat (MSG) atau yang biasa dikenal sebagai micin adalah salah satu zat aditif penguat rasa yang paling banyak digunakan di industri makanan. Kehadirannya dapat ditemukan di berbagai produk, mulai dari mie instan, camilan gurih, bumbu instan, hingga makanan beku. MSG terkenal karena mampu memberikan rasa umami, rasa kelima selain manis, asin, asam, dan pahit.

Namun di balik kelezatan yang ditawarkannya, MSG kerap menjadi bahan kontroversial. Ada yang menyebutnya sebagai pemicu sakit kepala, mual, bahkan gangguan saraf. Lalu, apakah MSG benar-benar aman dikonsumsi setiap hari? Artikel ini akan membahas fakta ilmiah, dosis aman, serta dampak yang mungkin timbul dari penggunaan MSG berlebih.

Apa Itu Mononatrium Glutamat (MSG)?

MSG adalah garam natrium dari asam glutamat, yaitu asam amino non-esensial yang secara alami terdapat dalam berbagai makanan seperti tomat, keju, daging, dan rumput laut. Ketika ditambahkan ke makanan, MSG memperkuat rasa umami yang membuat hidangan terasa lebih gurih dan memikat.

MSG termasuk dalam kategori bahan tambahan pangan (BTP) sebagai penguat rasa buatan. Bentuknya berupa kristal putih mirip garam dan biasanya mudah larut dalam air.

Apakah MSG Dinyatakan Aman?

Ya. MSG telah diakui secara internasional sebagai zat aditif yang aman:

– FDA (Food and Drug Administration – AS) menyatakan MSG sebagai “Generally Recognized As Safe (GRAS)”.

– JECFA (Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives) menetapkan status ADI (Acceptable Daily Intake) “not specified”, yang artinya MSG aman dikonsumsi tanpa batas numerik selama digunakan secukupnya untuk mencapai rasa yang diinginkan.

– BPOM Indonesia juga mengizinkan penggunaan MSG di makanan selama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Namun, seperti semua bahan tambahan pangan, penggunaan MSG harus tetap memperhatikan dosis yang aman dan tidak berlebihan.

Berapa Dosis Aman Konsumsi MSG?

Monosodium glutamate (MSG) telah lama digunakan sebagai penguat rasa dalam berbagai masakan. Meski sering menjadi kontroversi, penelitian ilmiah dan evaluasi dari lembaga internasional menunjukkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam batas tertentu. Berikut ini adalah panduan dosis aman konsumsi MSG berdasarkan referensi ilmiah:

Catatan: Efek samping umumnya hanya terjadi pada individu yang sensitif terhadap MSG, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar sekaligus. Badan internasional seperti FAO/WHO melalui JECFA menyatakan bahwa glutamat memiliki ADI “not specified”, yang berarti dianggap aman digunakan sesuai kebutuhan teknologi pangan.

Apa Dampak Jika MSG Dikonsumsi Berlebihan?

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam dosis sangat tinggi dapat mempengaruhi:

– Saraf otak: Dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hipotalamus, pusat pengendali suhu dan nafsu makan.

– Sistem metabolik: Risiko resistensi insulin dan obesitas meningkat pada tikus yang diberi MSG dalam jangka panjang.

– Fungsi retina mata: Konsumsi MSG tinggi jangka panjang dikaitkan dengan perubahan morfologi retina.

Namun, penelitian langsung pada manusia belum menunjukkan bukti kuat dan konsisten bahwa MSG dalam dosis normal dapat menyebabkan kerusakan kesehatan. Mayoritas studi menyimpulkan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah moderat adalah aman.

Alternatif: Penguat Rasa Alami

Bagi industri makanan yang ingin mengurangi ketergantungan pada MSG atau menyasar pasar clean label, beberapa alternatif penguat rasa alami dapat dipertimbangkan, seperti:

– Ekstrak ragi (Yeast extract)

– Ekstrak jamur shiitake

– Kaldu ayam bubuk

– Capsicum oleoresin untuk rasa pedas stabil

Penguat rasa alami mungkin tidak sekuat MSG dalam hal intensitas rasa, tapi lebih diterima oleh konsumen yang mengutamakan kesehatan dan transparansi label.

Kesimpulan

MSG adalah zat penguat rasa yang aman dikonsumsi setiap hari, selama digunakan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Konsumsi harian di bawah 2 gram umumnya tidak menimbulkan efek negatif, kecuali pada individu yang sangat sensitif.

Bagi produsen makanan, penting untuk:

– Menyesuaikan dosis MSG dengan volume produk

– Memberi label yang jelas dan transparan

– Menyediakan varian produk berbahan alami bagi segmen pasar tertentu

PT. Bahtera Adi Jaya selaku distributor bahan kimia, menyediakan MSG dan berbagai jenis penguat rasa alami maupun sintetik yang telah memenuhi standar keamanan pangan dan efisiensi formulasi industri.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version