Krakatau Steel Tegaskan Komitmen Swasembada Baja Nasional

waktu baca 3 menit
5

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menegaskan perannya sebagai motor utama dalam mewujudkan swasembada baja nasional. Di tengah dinamika pembangunan infrastruktur dan tekanan global, Krakatau Steel semakin memperkuat kapasitas produksi, kualitas produk, serta inovasi, demi memenuhi kebutuhan domestik dan memperkokoh ketahanan ekonomi Indonesia.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menyatakan bahwa
kemandirian sektor baja adalah landasan bagi pembangunan nasional. “Kami
berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan
inovasi guna memenuhi kebutuhan baja domestik secara mandiri,” ujarnya.

Akbar juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan
industri untuk mengatasi tantangan struktural, termasuk rendahnya utilisasi
kapasitas dan tingginya ketergantungan pada impor. “Kami percaya bahwa melalui
sinergi pemerintah, industri, dan pelaku usaha, Indonesia dapat mewujudkan
industri baja yang kokoh dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada
fluktuasi pasar global,” tegasnya.

Kondisi industri baja saat ini masih menghadapi beberapa kendala yang
cukup kompleks: kapasitas produksi baja nasional masih di bawah 20 juta ton per
tahun namun di beberapa sektor mengalami kelebihan kapasitas; porsi impor yang
relatif masih tinggi yang mengakibatkan tingkat utilisasi yang relatif rendah.
Di sisi lain, konsumsi domestik diproyeksikan mencapai lebih dari 100 juta ton
pada tahun 2045 sehingga membutuhkan investasi yang cukup masif. Situasi ini
memperlihatkan betapa pentingnya kebijakan industri yang tepat agar industri
dalam negeri memiliki daya saing, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta
mampu membangun kapasitas untuk menciptakan kemandirian di sektor baja dalam mewujudkan
visi Indonesia Emas 2045.

Menyusul keberhasilan di sektor pangan yang telah mencatat tonggak
sejarah baru melalui swasembada beras, Pengamat Industri Baja dan Pertambangan,
Widodo Setiadharmaji, mengajak semua pihak untuk mereplikasi momentum positif
tersebut di sektor baja. “Keberhasilan swasembada beras lahir dari kebijakan
yang konsisten, mulai dari proteksi harga, stabilitas pasokan, hingga insentif
bagi petani. Pola kebijakan serupa dapat diterapkan pada industri baja, seperti
penerapan safeguard, anti-dumping, kebijakan energi, insentif industri,
stabilisasi harga dan pasokan, dan pembenahan keseluruhan daya saing,” ujarnya.

Widodo menegaskan bahwa, “Baja adalah bahan pokok bagi keberlangsungan
hidup industri nasional, sebagaimana beras bagi masyarakat.” Oleh karena itu,
kebijakan di sektor pertanian ini dapat menjadi contoh yang sangat relevan
untuk diterapkan di sektor baja agar mampu menciptakan kemandirian industri
baja nasional.

Sebagai BUMN di sektor industri baja, peran Krakatau Steel dalam
menciptakan kemandirian industri baja nasional akan sangat vital. Akbar
menegaskan bahwa Krakatau Steel siap berperan aktif dalam peta jalan industri
baja nasional.

“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menyusun roadmap industri baja nasional yang komprehensif,
termasuk kebijakan perdagangan, energi, investasi, dan teknologi. Dengan
dukungan kebijakan yang tepat, industri baja nasional akan menjadi tulang
punggung pembangunan ekonomi Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan,”
pungkasnya. (*)

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA
Exit mobile version