Menteri Agus Sulap Nusakambangan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

waktu baca 2 menit
0 9

CILACAP | EDITORIAL INDONESIA — Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengubah wajah Nusakambangan menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Dengan memanfaatkan lahan yang luas dan potensi sumber daya manusia dari Warga Binaan, pulau yang selama ini dikenal sebagai lokasi penahanan ini kini bertransformasi menjadi lumbung pangan yang menjanjikan untuk mendukung kebutuhan pangan Indonesia.

Agus mengungkapkan keyakinannya bahwa Nusakambangan dapat menjadi model pengembangan pertanian yang inovatif. “Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PT PLN dan BRI, untuk mewujudkan visi besar ini,” kata Agus saat meninjau proyek pertanian di pulau tersebut, Rabu, 5 Februari 2025.

Saat ini, sekitar 115 hektare lahan di Nusakambangan sedang dioptimalkan untuk berbagai kegiatan pertanian, seperti budidaya padi, jagung, dan sayuran. Dengan target 72 hektare untuk padi dan jagung, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Selain itu, 32 hektare lahan di tepi pantai belakang Lapas Pasir Putih akan dikembangkan menjadi tambak udang dan budidaya ikan, memberikan diversifikasi hasil pertanian.

Agus menambahkan, “Inovasi ini tidak hanya memberikan pelatihan dan pemberdayaan bagi Warga Binaan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.”

Proyek ini juga mencakup pembangunan pabrik pupuk dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan Warga Binaan. PLN dan BRI berperan penting dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung inisiatif ini.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Agus bersama para pemangku kepentingan melakukan penebaran benih ikan dan peletakan batu pertama untuk pembangunan BLK. Di PLTU Adipala, mereka juga menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan PT PLN (Persero) untuk kolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian.

Dengan dukungan dari berbagai perusahaan, seperti PT Agro, PT 69, dan PT Wilmar Padi Indonesia, Nusakambangan berupaya menjadi contoh sukses dalam ketahanan pangan. Transformasi ini menunjukkan bahwa pulau yang dulunya dikenal sebagai tempat penahanan kini berfungsi sebagai sumber inovasi dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (*)

LAINNYA
Exit mobile version