TANGERANG | EDITORIAL INDONESIA — Perumdam Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang tidak berdiam diri atas kesulitan air bersih yang dialami masyarakat akibat kemarau panjang. Sebanyak 3 juta 195 liter air sudah disalurkan untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersihnya.
Selama tiga bulan terakhir, Juli sampai September, mobil tangki air Perumdam TKR hilir mudik mengantarkan bantuan tersebut, baik dari kantor pusat maupun dari kantor cabang.
Kepedulian tersebut tidak terlepas dari sosok Sofyan Sapar selaku Direktur Utama Badan Milik Usaha Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Tangerang tersebut yang sangat peka terhadap kondisi terkini yang dialami masyarakat.
“Dampak dari Elnino (kemarau dan kekeringan) ini membuat kami tidak berdiam diri, kami selalu merespon permintaan bantuan air bersih dari masyarakat yang membutuhkannya,” ujar sosok yang sukses menakhodai Perumdam TKR meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Perumdam nomor satu di Indonesia untuk kategori besar pada event BUMD Awards 2023 lalu, Jumat, 6 Oktober 2023.
Kepedulian itu patut diacungi jempol disaat kondisi air baku pun sedang menurun, karena menurunnya volume air di sungai Cisadane sebagai sumber bahan baku utama. Namun Sofyan berkomitmen, pihaknya terus mencari cara guna memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk pelanggan, maupun untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kami terus berupaya memaksimalkan produksi air bersih, meski debit air di sungai Cisadane serta sungai lainnya yang menjadi sumber bahan baku menurun,” tegasnya.
Sofyan merinci, permintaan bantuan air bersih itu melonjak sejak Juli 2023. Per hari, rata-rata mengirimkan dua sampai tiga tangki mobil ke lokasi yang membutuhkan.
Pada Juli 2023, ada 81 lokasi yang mendapatkan bantuan air bersih dengan volume yang telah disalurkan sebanyak 1.285 meter kubik air (m³) atau 1.285.000 liter. Kemudian pada Agustus 2023, sebanyak 1.065 m³ atau 1.065.000 liter air telah disalurkan ke 66 lokasi, dan September 2023 sebanyak 845 m³ atau 845.000 liter ke 85 lokasi.
“Tia-tiap lokasi antara 5 sampai 30 meter kubik air atau 5 ribu sampai 30 ribu liter air bersih,” terangnya.
Permohonan bantuan air bersih tersebut tak hanya berasal dari warga Kabupaten Tangerang, berdasarkan data yang Perumdam TKR, juga dari warga Tangsel.
Bahkan, karena kemarau dan kekeringan ini diprediksi masih akan melanda wilayah Tangerang hingga beberapa bulan ke depan, Perumdam TKR tetap bersiaga untuk menyalurkan bantuan air bersih tersebut kepada masyarakat.
“Sampai saat ini Perumdam TKR membuka layanan pengaduan Contact Centre, juga menggunakan Aplikasi Simpel TKR untuk merespon permohonan bantuan air bersih tersebut,” kata Sofyan.
Sofyan berkomitmen akan selalu merespon permintaan bantuan air bersih tersebut, terutama dari warga Kabupaten Tangerang. “Sebab kehadiran kami sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam melakukan pelayanan publik di segmen air bersih. Tentunya ini sudah menjadi kewajiban sekaligus tanggungjawab sosial kami selaku BUMD air bersih. Sehingga kehadiran kami pun benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Anudin, salah satu warga yang mendapatkan bantuan air tersebut mengucapkan terimakasih kepada Perumdam TKR. Dia mengatakan, sudah sekitar sebulan ini mengalami kesulitan air bersih, karena semakin berkurangnya debit air dari sumur di rumahnya.
“Alhamdulilah, bantuan dari Perumdam TKR tersebut sangat membantu kami yang memang sedang kesulitan air bersih,” ujar warga Kampung Cogreg, Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa tersebut.
Hal senada diungkapkan Tabrani, warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja. Menurutnya, bantuan air dari Perumdam TKR sangat berarti di tengah kondisi kekurangan air yang dialami dirinya serta warga setempat lainnya.
“Kami sangat berterimakasih kepada Perumdam TKR karena mendapatkan bantuan air bersih, sehingga mengurangi beban pengeluaran kami untuk membeli air bersih. Semoga ke depan, kami bisa dapat bantuan lagi,” katanya. (Ril)